Borneohits.com – Keberhasilan Kecamatan Teweh Baru meraih juara umum dua tahun berturut-turut dalam Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan (FBIMBT) 2025 tidak hanya menjadi catatan prestasi, tetapi juga dinilai sebagai bukti nyata kuatnya komitmen masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Barito Utara (Barut), H. Taufik Nugraha, menilai kemenangan tersebut merupakan indikator hidupnya kesadaran kolektif akan pentingnya jati diri budaya di tengah derasnya arus modernisasi.
“Kemenangan ini bukan hanya soal gelar. Ini tentang bagaimana masyarakat Teweh Baru menjaga warisan leluhur mereka dengan semangat dan konsistensi,” ujar Taufik Nugraha, Jumat (12/9/2025).
Menurut Taufik, keberhasilan kontingen Teweh Baru mencerminkan keseriusan warga dalam mempertahankan identitas budaya.
Ia mengingatkan, di tengah derasnya pengaruh budaya luar, festival semacam ini tidak boleh berhenti pada seremoni tahunan, melainkan harus dijadikan momentum untuk mendorong kebijakan strategis lintas sektor.
“DPRD, khususnya Fraksi PDI Perjuangan, akan mengawal agar pelestarian budaya tidak berhenti di panggung seremonial. Butuh keberpihakan anggaran dan keberlanjutan program,” tegasnya.
Festival yang berlangsung di Arena Tiara Batara dan ditutup oleh Sekda Barito Utara, Drs. Muhlis, ini diikuti 820 peserta dari sembilan kecamatan dengan 206 piala penghargaan diperebutkan.
Penjabat Bupati Barito Utara, dalam sambutannya, juga menekankan pentingnya FBIMBT sebagai ruang reaktualisasi kearifan lokal dan penguatan karakter daerah.
Tak hanya menyoroti prestasi, Taufik juga mengingatkan pentingnya pelibatan generasi muda dalam setiap ekosistem budaya, agar pewarisan nilai-nilai tidak terputus oleh zaman.
“Budaya bukan sekadar pertunjukan. Ia adalah arah dan pondasi. Kita tidak boleh membiarkan generasi muda tumbuh tanpa memahami akar budayanya sendiri,” tambahnya.
Dengan capaian ini, DPRD Barito Utara berharap FBIMBT terus berkembang sebagai wadah yang bukan hanya merayakan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas lokal sekaligus menjadi benteng menghadapi tantangan globalisasi. (red)