Borneohits.com – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) mulai mengambil langkah strategis dalam penataan kawasan Sungai Barito.
Penjabat (Pj) Bupati Indra Gunawan, didampingi jajaran pejabat daerah, meninjau langsung kondisi kawasan Water Front City (WFC) Muara Teweh, Jumat (11/7/2025), dengan menyusuri tepian sungai dari depan Pasar Pendopo.
Peninjauan tersebut difokuskan pada inventarisasi lanting atau rumah terapung tak layak huni yang terbengkalai.
Keberadaan lanting ini dinilai berpotensi membahayakan keselamatan warga sekaligus merusak estetika kawasan wisata sungai.
“Kami tidak ingin wajah kota kita dirusak oleh lanting-lanting terbengkalai. Ini soal keselamatan, keindahan, dan tata ruang yang terencana. Penertiban akan dilakukan terukur dan humanis,” tegas Indra Gunawan.
Langkah penertiban ini juga menjadi bagian dari strategi penataan kawasan strategis sungai, sekaligus mendukung program nasional pengentasan kemiskinan ekstrem dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pj Bupati memastikan, pendekatan yang diambil pemerintah daerah tetap mengedepankan dialog serta melibatkan warga terdampak.
“Sebelum tindakan dilakukan, kita akan upayakan komunikasi dengan pemilik lanting. Jika tidak bisa dihubungi, langkah teknis tetap dilakukan bersama lintas OPD,” jelas Indra Gunawan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Utara, Muhlis, menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi ajang validasi data lapangan.
Hal itu penting agar intervensi dan bantuan pemerintah benar-benar menyasar kelompok rentan yang membutuhkan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Barito Utara, M. Imam Topik, menegaskan pihaknya segera menyiapkan kajian teknis penanganan hunian tak layak. Kajian ini akan memperhitungkan karakteristik kawasan serta kebutuhan masyarakat setempat.
“Arahan Pak Bupati jelas, kawasan tepian sungai harus menjadi ruang publik yang aman, tertib, dan layak sebagai wajah kota. Ini juga sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Imam Topik. (red)