Borneohits.com – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) terus mematangkan persiapan menjelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025.
Melalui rapat finalisasi yang digelar di Aula Rumah Jabatan Bupati, Senin (14/7/2025), lintas sektor menyatukan komitmen untuk menjadikan HAN sebagai momentum edukasi, kegembiraan, dan kepedulian bersama terhadap hak anak.
Rapat dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Barito Utara, Melly Indra Gunawan, dengan dihadiri Wakapolres, para kepala perangkat daerah, serta perwakilan instansi terkait.
Fokus utama rapat adalah memastikan kesiapan teknis dan substansi kegiatan puncak yang akan digelar pada 23 Juli 2025 di halaman Kantor Bupati.
“Kami ingin HAN tahun ini benar-benar memberi kesan positif bagi anak-anak. Selain lomba mewarnai dan senam bersama, kegiatan ini juga dirancang sebagai sarana edukasi melalui pengenalan profesi,” kata Melly.
Sebanyak 150 anak PAUD akan mengikuti lomba mewarnai, sedangkan 100 anak dijadwalkan ikut senam bersama. Tiap lembaga PAUD diminta mengirimkan empat peserta.
Anak-anak juga akan diajak berinteraksi dengan berbagai unit mobil dinas, seperti mobil pemadam kebakaran, kepolisian, Satpol PP, dan perpustakaan keliling untuk mengenal ragam profesi di sekitar mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiluddin A. Surapati, menegaskan pentingnya peran aktif panitia dalam mempersiapkan acara ini secara serius.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak sejak usia dini. Karena itu, keseriusan kita akan berdampak langsung pada pengalaman yang mereka dapatkan,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TP PKK dengan Dinas Pertanian serta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Kesepakatan ini menjadi dasar program tanam sayur bersama di kebun percontohan TP PKK sebagai bagian dari pendidikan lingkungan dan kemandirian pangan.
Pemkab Barito Utara berharap HAN ke-41 bukan hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga momentum kolektif untuk memperkuat komitmen terhadap tumbuh kembang anak, perlindungan hak dasar mereka, serta pembangunan karakter sejak dini. (red)
