Borneohits.com – Masalah pemasaran dan legalitas produk masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM di Barito Utara. Hal itu disampaikan anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB, saat mengikuti kunjungan kerja ke Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta, Senin (21/4/2025).
Patih menyebut, meski pelatihan-pelatihan keterampilan seperti membatik sudah rutin digelar, akses pasar masih menjadi hambatan serius bagi pelaku UMKM di daerahnya.
“Melalui kunjungan ini, kami juga diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pameran di Yogyakarta. Ini akan sangat membantu pelaku UMKM kami memperluas jaringan dan memperkenalkan produk ke luar daerah,” jelasnya.
Wakil Ketua II DPRD Barito Utara, Hj Henny Rosgiaty Rusli, menambahkan, digitalisasi dan legalitas produk menjadi fokus pembelajaran penting dari kunjungan tersebut. Menurutnya, mayoritas UMKM di Yogyakarta telah memanfaatkan aplikasi digital dan memiliki legalitas resmi.
Selain itu, Henny juga menyoroti pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual untuk produk khas daerah. Ia mencontohkan produk anyaman rotan dari Kecamatan Gunung Purei yang sempat diklaim provinsi tetangga. “Kami ingin produk kita memiliki identitas yang kuat, terlindungi secara hukum, dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” tegasnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal kolaborasi pengembangan UMKM Barito Utara berbasis potensi lokal, didukung strategi pemasaran modern, dan berbasis digital. (red)
