Dapur Rumah Tangga Jadi Garda Depan Ketahanan Pangan

Borneohits.com – Ketahanan pangan tidak hanya dibangun dari kebijakan besar, tetapi juga dari dapur-dapur rumah tangga yang kreatif dan sadar gizi.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Barito Utara (Barut), H. Siswandoyo, dalam kegiatan Lomba Memasak Serba Ikan, Selasa (22/7/2025), di halaman Sekretariat TP PKK Muara Teweh.

Acara tersebut merupakan kerja sama antara Tim Penggerak PKK Kabupaten Barito Utara dengan DKPP, dalam rangka memeriahkan HUT ke-75 Kabupaten Barito Utara dan HUT Kemerdekaan RI ke-80.

“Lomba ini bukan hanya soal masak-memasak. Ini adalah bentuk nyata edukasi keluarga dalam menciptakan ketahanan pangan dari rumah. Ikan sebagai bahan baku utama merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang terjangkau, lokal, dan mudah diolah,” ujar Siswandoyo.

Ia menambahkan, melalui kreativitas ibu-ibu rumah tangga, potensi lokal seperti ikan sungai dan hasil budidaya perairan dapat diolah menjadi sajian sehat yang menarik, sekaligus mendukung pola makan bergizi seimbang bagi keluarga, terutama anak-anak.

“Dapur rumah tangga adalah garis depan ketahanan pangan. Jika di sana tersedia makanan sehat dan berkualitas, maka ketahanan gizi masyarakat pun akan menguat,” tambahnya.

Dalam lomba ini, peserta ditantang menciptakan resep inovatif berbahan dasar ikan lokal. Penilaian tidak hanya pada rasa, tetapi juga nilai gizi, tampilan, dan kreativitas pengolahan yang mencerminkan kearifan lokal.

Siswandoyo juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan pangan.

“Ketahanan pangan harus disertai dengan keberlanjutan sumber daya. Itulah kenapa edukasi gizi harus berjalan beriringan dengan pelestarian sumber daya ikan,” jelasnya.

Lomba ini diharapkan dapat membangun kesadaran konsumsi ikan di tingkat akar rumput serta menggali potensi kuliner daerah yang khas sebagai identitas Barito Utara.

“Mari kita jadikan dapur rumah tangga sebagai laboratorium inovasi pangan lokal. Dari sanalah ketahanan gizi keluarga, dan pada akhirnya ketahanan pangan daerah, bisa terbentuk secara kokoh dan mandiri,” pungkas Siswandoyo. (red)

Bagikan Berita Ini