Borneohits.com – Kabupaten Barito Utara (Barut) kian dilirik sebagai pusat pengembangan kapasitas tenaga kesehatan di wilayah tengah Indonesia.
Hal ini ditandai dengan langkah strategis Primamed Nusa Persada yang memperluas serta memperdalam rangkaian pelatihan kesehatan di daerah tersebut melalui agenda pelatihan terintegrasi nasional.
Bertempat di Aula Dinas Kesehatan, pelatihan tahun ini berlangsung lebih lama dengan cakupan dua gelombang sekaligus, yakni pelatihan “Beda Kelas” serta pelatihan khusus bagi bidan.
Pendekatan ini dinilai sebagai langkah penting dalam mendekatkan layanan kesehatan berkualitas ke daerah yang selama ini masih tertinggal dari segi akses maupun kapasitas SDM.
“Tahun ini kami membawa dua paket pelatihan sekaligus ke Muara Teweh. Ini bukan hanya soal waktu yang lebih panjang, tapi tentang komitmen jangka panjang kami membangun kompetensi tenaga kesehatan daerah,” ujar perwakilan Primamed Nusa Persada, Ari Prayogo.
Selain di Kalimantan, Primamed juga aktif menggelar pelatihan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat dengan materi yang menyesuaikan kebutuhan lokal.
Di Jawa Barat, misalnya, pelatihan Advanced Midwifery Training Course (AMTK), persalinan, perawatan bayi, hingga konseling menyusui menjadi fokus utama.
Menariknya, pendekatan pelatihan yang digunakan mengacu pada teori pembelajaran orang dewasa yang interaktif dan aplikatif, sehingga jauh dari kesan monoton.
“Kami ingin tenaga kesehatan tidak sekadar duduk mendengar materi, tapi juga berlatih dengan metode yang menyenangkan dan langsung bisa diterapkan di lapangan,” tambah Ari.
Primamed yang telah terverifikasi oleh LPSE juga menyatakan kesiapannya mendukung transformasi pelatihan digital serta integrasi sistem SKP, sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan tenaga kesehatan menghadapi tantangan di lapangan, tetapi juga memperkuat posisi Barito Utara sebagai model pengembangan SDM kesehatan di wilayah pinggiran. (red)
